Kemarin aku nonton Laskar Pelangi LAGI. Kalau pertama kali aku nonton, yang aku dapet adalah sebuah pernyataaan yangbagus banget "Memberi sebanyak-banyaknya, menerima sedikit-sedikitnya" dan kegigihan seorang guru di desa terpencil, kegigihan anak-anak yang pengen sekolah. Kalo kemarin, enggak tahu kenapa, aku sangat merasakan kesedihan Ikal, waktu kehilangan Lintang, sahabatnya. Lintang pergi, dan enggak bisa sekolah lagi. Padahal dia pintar dan cerdas.
Adegan Ikal berlari mengejar Lintang sambil berteriak, mampir begitu dekat jauh di lubuk hatiku. Aku sangat bisa merasakan kesedihan Ikal. Aku pernah kehilangan sahabatku, dan sedang kehilangan mereka. Aku kehilangan waktu ku bersama mereka. Mereka sudah benar-benar pergi meninggalkan jiwaku. Mungkin kalau aku ada di film itu dan kondisi memungkinakan, aku akan berteriak histeris, sebebas-bebasnya.... Aku enggak mau kehilangan mereka.... Hatiku sedih, hatikku tidak rela mereka pergi,... NadimS dan NadimN, pergi meninggalkan jiwaku,.. jiwa yang teikat kini tidak lagi.
Tapi, ya sudahlah,... kehidupan memang harus selalu berjalan, mungkin terkadang kita merasa tidak adil, namun, sebenrnya saat kita merasa tidak adil itulah, kita merasakan keadilan sejati. Sang KHALIK tidak kurang panjang TANGANNYA senantiasa memeliharaku.
SANG KHALIK tidak pernah meninggalkanku, meski NadimS dan NadimN pergi meninggalkan jiwaku. Tapi aku tidak mau meninggalkan mereka. Aku menyimpan selalu momen-momen indah dan berarti bersama mereka. Aku akan selalu siap ada untuk mereka, karena aku sayang mereka... Mereka adalah orang terpenting dalam hidupku, setelah keluargaku.
No comments:
Post a Comment