Saturday, November 22, 2008

SUDAH Terjawab

Sebenarnya sudah 1 bulan ini kemarahanku pada NadimS telah sembuh. KRISTUS yang sembuhkan dan DIA memberi jawaban. Aku tidak boleh egois dan ingin selalu dimengerti.

Ini 2 artikel yang aku tulis setelah melewati 2 perenungan :

JANJI TUHAN TETAP

Hidup itu Memberi, baru Bahagia.

Thursday, October 30, 2008

Susah Percaya

Aku kecewa, marah dan menangis. Aku BENCI NADIMS. Aku sakit hati. Semua janjinya enggak bisa aku pegang lagi, untuk kesekian kali. Aku tahu, ketika aku harus berjanji dengan seseorang, aku tidak boleh menuntut dia sesuai ekspektasiku. Tapi kali ini aku benar-benar sedang kecewa. Aku benci ini. Aku sudah menjalankan janjiku, tapi janjinya tidak bisa aku pegang. Jujur, aku sedang dalam keadaan tidak percaya sama dia. Tuhan tolong aku, supaya aku bisa mengampuni NadimS, supaya aku tidak egois minta dimengerti. Tapi sekali lagi jujur, aku masih dalam keadaan kecewa dan benci sama dia sekarang. Aku harus pulih. Walaupun NAdimS tidak peduli sama semua keadaanku dan perasaanku sekarang, tapi TUHAN tetap peduli sama aku. Aku tidak perlu merengek-rengek minta janjinya, tapi JANJI TUHAN sama aku SEMPURNA. Hanya Janji Tuhan yang bisa kupercaya.

Tuesday, October 14, 2008

Masalah teknis, Di Bawah kontrol Sang KHALIK

Sampai hari ini aku bersyukur, masalah teknis itu bisa teratasi. Betapa ajaibnya Sang Khalik memberikan pertolongan, sehinggga sudah ada solusi, dan tinggal menunggu hasil. Namun aku percaya, semua akanbaik-baik saja. Sang KHALIK akan tetap bersamaku dan menolongku

Saturday, October 11, 2008

Aku Benci Masalah Teknis

Sejak kemarin dan puncaknya hari ini, aku dipusingkan dengan masalah teknis di media komunitas, yang aku kelola. Sejak pertama, kekuatiranku adalah aku tidak akan sanggup kalau harus berhadapan dengan hal-hal teknis. Aku tidak mengerti, dan aku benci itu. NadimS, sang empunya media komunitas itu -sebelum dia pergi ke luar negeri, selalu meyakinkan aku kalau ada kendala teknis, serahkan saja pada Mas-nya (mas yang menuasai teknis, maksudnya). Tapi tetap saja, hari ini masalah teknis itu datang dan mas-nya datang, tetap belum selesai masalahnya dan malah merembet ke masalah lain. Aku udah pusing dan penat sekali. Aku SMS NadimS dan berusaha untuk tidak terlalu meributi dia.

Sekarang ini aku sedang menunggu kabar dari NadimS dan lusa, baru di cek alatnya. Fiuh.. Aku percaya Sang KHALIK terus didekatku, menolong dan menenangkan aku.

Friday, October 10, 2008

Nonton Laskar Pelangi lagi, Sedih liat Lintang pergi.





Kemarin aku nonton Laskar Pelangi LAGI. Kalau pertama kali aku nonton, yang aku dapet adalah sebuah pernyataaan yangbagus banget "Memberi sebanyak-banyaknya, menerima sedikit-sedikitnya" dan kegigihan seorang guru di desa terpencil, kegigihan anak-anak yang pengen sekolah. Kalo kemarin, enggak tahu kenapa, aku sangat merasakan kesedihan Ikal, waktu kehilangan Lintang, sahabatnya. Lintang pergi, dan enggak bisa sekolah lagi. Padahal dia pintar dan cerdas.

Adegan Ikal berlari mengejar Lintang sambil berteriak, mampir begitu dekat jauh di lubuk hatiku. Aku sangat bisa merasakan kesedihan Ikal. Aku pernah kehilangan sahabatku, dan sedang kehilangan mereka. Aku kehilangan waktu ku bersama mereka. Mereka sudah benar-benar pergi meninggalkan jiwaku. Mungkin kalau aku ada di film itu dan kondisi memungkinakan, aku akan berteriak histeris, sebebas-bebasnya.... Aku enggak mau kehilangan mereka.... Hatiku sedih, hatikku tidak rela mereka pergi,... NadimS dan NadimN, pergi meninggalkan jiwaku,.. jiwa yang teikat kini tidak lagi.

Tapi, ya sudahlah,... kehidupan memang harus selalu berjalan, mungkin terkadang kita merasa tidak adil, namun, sebenrnya saat kita merasa tidak adil itulah, kita merasakan keadilan sejati. Sang KHALIK tidak kurang panjang TANGANNYA senantiasa memeliharaku.

SANG KHALIK tidak pernah meninggalkanku, meski NadimS dan NadimN pergi meninggalkan jiwaku. Tapi aku tidak mau meninggalkan mereka. Aku menyimpan selalu momen-momen indah dan berarti bersama mereka. Aku akan selalu siap ada untuk mereka, karena aku sayang mereka... Mereka adalah orang terpenting dalam hidupku, setelah keluargaku.






Monday, October 06, 2008

"GLORIOUS" - Natalie Imbruglia



Walking down the Frith Street

Dawn is creeping up on me

Some girls tears in a taxi

Five o'clock shadows drinking coffee


So this is what it feels like

This is how it feels, now I'm finally smiling on the inside

This is what it looks like

This is how it looks from the outside staring in

And it's glorious just to laugh like us

And the world will turn, it'll never stop

'Cause I've got nothing to hide

And we've got nothing to lose, oh yeah

And it's glorious, and it's all I see

On a day like this you know it's meant to be

Now I've got nothing to find

And I've got nothing to lose but youAnd it's glorious

Drinking wine back in my house

Remember someone said your name

I somehow lost the conversation

I've fallen a million miles away

So this is what it feels like

This is how it feels when you're finally walking on the inside

This is what it looks like

This is how it looks from the outside staring in

And it's glorious just to laugh like us

And the world will turn, it'll never stop

'Cause I've got nothing to hide

And we've got nothing to lose, oh yeah

And it's glorious, and it's all I see

On a day like this you know it's meant to be

'Cause I've got nothing to hide

And I've got nothing to lose but you

Keep wanting a little, a little more

Keep walking, keep walking

Keep getting a little, a little more

Keep running, keep running

Oooooh, walking down the Frith Street...

And it's glorious just to laugh like us

And the world will turn, will never, never stop

'Cause I've got nothing to hide

And we've got nothing to lose, oh yeah

And it's glorious, and it's all I see

On a day like this I know it's meant to be

'Cause I've got nothing to find

And I've got nothing to lose but you

And it's glorious


"Lagu ini yang bisa bikin aku enggak BT lagi,... heheh..."


Saturday, October 04, 2008

Laskar Pelangi: “SEMANGAT LUAR BIASA yang ditularkan kepadaku…”

Kisah film ‘Laskar Pelangi’ yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata tak hanya soal pentingnya pendidikan. Warna-warni pershabatan 10 bocah Belitong dalam film ini juga cukup menarik dan bisa membuat penonton tertawa dan menangis.
Film ini dibuka dengan adegan ketika hari pertama Ikal (Zulfanny) berangkat ke sekolah, namun ia harus menggunakan sepatu perempuan karena tak mampu beli sepatu sekolah. Sayang sepatu perempuan yang dipakai Ikal kurang mewakili desain sepatu tahun 70an.Di hari pertama Ikal sekolah juga jadi hari yang penting untuk kelanjutan pendidikan di SD Muhammdyah di desa Gentong, Belitong. Pada hari itu Ibu Muslimah (CUt Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara) harus berhasil mengumpulkan 10 murid supaya sekolah tersebut tidak ditutup.
Satu demi satu murid pun mulai terkumpul. Sayang hingga waktu yang ditentukan, kedua guru itu hanya berhasil mengumpulkan 9 murid. Hingga akhirnya tibalah Harun (Jeffry Yanuar) dengan ditemani ibunya. Ia pun berlari melewati padang rumput menuju ke sekolah yang bangunannya hampir roboh itu untuk menjadi penyelamat masa depan kesembilan murid yang sudah gelisah. Sepuluh murid pun sudah terkumpul, mereka pun mendapat julukan Laskar Pelangi oleh Ibu Muslimah. (sinopsis disalin dari : http://www.laskarpelangithemovie.co.cc/)



Film ini aku tonton di hari pertama premiere-nya. Satu hal yang paling aku ingat adalah sebuah kalimat dari tokoh Pak Harfan, aku tidak ingat detail susunan kalimatnya, tapi paling tidak isinya “Memberilah sebanyak-banyaknya….” dan Pak Harfan tidak hanya berkata saja, tentu diimbangi dengan perbuatan. Bagiku, apa yang dia lakukan itu luar biasa. Mengelola sekolah dengan murid hanya 10 orang, tapi dia tetap berjuang bagaimana caranya anak-anak itu bisa sampai selesai sekolah…. ditambah tokoh Ibu Muslimah, seorang guru yang bisa menginspirasi banyak orang… Semangat-nya luar biasa, sampai masuk ke dalam lubuk hatiku. Ada ya, orang seperti dia… Tidak digaji 2 bulan, tetap mengajar, sementara tentu kebutuhan hidup tidak sedikit. Lalu anak-anak Laskar pelangi… Mereka bukan anak-anak mampu, tapi punya semangat luar biasa… Penulis novelnya Andrea Hirata telah mengangkat dengan apik kegelisahan yang ada dalam dirinya. Fenomena yang bisa mencelikkan banyak pihak, tentang bagaiamana pendidikan di Indonesia yang seharusnya menjadi satu perhatian penting. Tidak melulu sibuk dengan pencalonan diri menjadi kepala daerah, anggota legislatif dan presiden.
Para sineas di sini juga telah bekerja keras dan dengan kegigihan menghasilkan karya yang menurutku, bagus dan sangat menginspirasi. Ini adalah sebuah warna yang apik, sebuah kolaborasi yang menyentuh dan sebuah hasil yang membanggakan anak-anak negeri.
FIlm-film seperti ini harusnya yang merajai negeri kita, menyingkirkan setan-setan dan film-film seks tidak bermutu. Indonesia butuh pemikiran-pemikiran yang cemerlang seperti ide Laskar Pelangi ini.
Luar Biasa!