Saturday, October 04, 2008

Laskar Pelangi: “SEMANGAT LUAR BIASA yang ditularkan kepadaku…”

Kisah film ‘Laskar Pelangi’ yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata tak hanya soal pentingnya pendidikan. Warna-warni pershabatan 10 bocah Belitong dalam film ini juga cukup menarik dan bisa membuat penonton tertawa dan menangis.
Film ini dibuka dengan adegan ketika hari pertama Ikal (Zulfanny) berangkat ke sekolah, namun ia harus menggunakan sepatu perempuan karena tak mampu beli sepatu sekolah. Sayang sepatu perempuan yang dipakai Ikal kurang mewakili desain sepatu tahun 70an.Di hari pertama Ikal sekolah juga jadi hari yang penting untuk kelanjutan pendidikan di SD Muhammdyah di desa Gentong, Belitong. Pada hari itu Ibu Muslimah (CUt Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara) harus berhasil mengumpulkan 10 murid supaya sekolah tersebut tidak ditutup.
Satu demi satu murid pun mulai terkumpul. Sayang hingga waktu yang ditentukan, kedua guru itu hanya berhasil mengumpulkan 9 murid. Hingga akhirnya tibalah Harun (Jeffry Yanuar) dengan ditemani ibunya. Ia pun berlari melewati padang rumput menuju ke sekolah yang bangunannya hampir roboh itu untuk menjadi penyelamat masa depan kesembilan murid yang sudah gelisah. Sepuluh murid pun sudah terkumpul, mereka pun mendapat julukan Laskar Pelangi oleh Ibu Muslimah. (sinopsis disalin dari : http://www.laskarpelangithemovie.co.cc/)



Film ini aku tonton di hari pertama premiere-nya. Satu hal yang paling aku ingat adalah sebuah kalimat dari tokoh Pak Harfan, aku tidak ingat detail susunan kalimatnya, tapi paling tidak isinya “Memberilah sebanyak-banyaknya….” dan Pak Harfan tidak hanya berkata saja, tentu diimbangi dengan perbuatan. Bagiku, apa yang dia lakukan itu luar biasa. Mengelola sekolah dengan murid hanya 10 orang, tapi dia tetap berjuang bagaimana caranya anak-anak itu bisa sampai selesai sekolah…. ditambah tokoh Ibu Muslimah, seorang guru yang bisa menginspirasi banyak orang… Semangat-nya luar biasa, sampai masuk ke dalam lubuk hatiku. Ada ya, orang seperti dia… Tidak digaji 2 bulan, tetap mengajar, sementara tentu kebutuhan hidup tidak sedikit. Lalu anak-anak Laskar pelangi… Mereka bukan anak-anak mampu, tapi punya semangat luar biasa… Penulis novelnya Andrea Hirata telah mengangkat dengan apik kegelisahan yang ada dalam dirinya. Fenomena yang bisa mencelikkan banyak pihak, tentang bagaiamana pendidikan di Indonesia yang seharusnya menjadi satu perhatian penting. Tidak melulu sibuk dengan pencalonan diri menjadi kepala daerah, anggota legislatif dan presiden.
Para sineas di sini juga telah bekerja keras dan dengan kegigihan menghasilkan karya yang menurutku, bagus dan sangat menginspirasi. Ini adalah sebuah warna yang apik, sebuah kolaborasi yang menyentuh dan sebuah hasil yang membanggakan anak-anak negeri.
FIlm-film seperti ini harusnya yang merajai negeri kita, menyingkirkan setan-setan dan film-film seks tidak bermutu. Indonesia butuh pemikiran-pemikiran yang cemerlang seperti ide Laskar Pelangi ini.
Luar Biasa!

No comments: